ONLINE SISTEM AY MISSU JENANG ATING

PROSEDUR INOVASI AY MISSU JENANG ATING

 

a.    Penentuan Sasaran

1.    Kader melakukan pendataan anak dengan mengukur BB dan TB di posyandu.

2.    Petugas Gizi melakukan pehitungan status gizi berdasarkan TB/U.

3.    Kader dan petugas gizi melakukan verifikasi pengukuran di posyandu dan kantor desa.

4.    Puskesmas mengundang Prof. Hardinsyah untuk membahas masalah stunting di Puskesmas Ciapus.

5.    Prof. Hardinsyah mengundang Frisian Flag Indonesia (FFI) untuk membahas stunting di Puskesmas Ciapus.

6.    Menentukan sasaran yang termasuk stunting setiap desa.

b.    Pengadaan susu dan tiket berenang

1.    Puskesmas bekerja sama dengan Frisian Flag Indonesia (FFI)

2.    Puskesmas bersama unsur muspika menghubungi Kolam Renang Zam-zam Tirta agar turut berperan dalam atasi stunting.

3.    Puskesmas membuat proposal untuk pengadaan susu dan membuat MOU kepada Zam-zam Tirta.

4.    Puskesmas membuatkan kartu untuk anak stunting dan pendamping sebagai tanda peserta inovasi agar dapat berenang secara gratis.

c.    Pelaksanaan

1.    Susu diambil oleh kader setiap semimggu sekali dan diberikan kepada anak stunting.

2.    Pengukuran BB dan TB dilakukan setiap seminggu sekali bersamaan dengan pemberian susu oleh kader dan didampingi petugas puskemas.

3.    Berjemur dilakukan setiap hari antara pukul 08.00-10.00 selama 15-30 menit sambil diurut dengan posisi terlentang dan tengkurep.

4.    Berenang dilakukan setiap seminggu 2x dengan didampingi oleh kader

-       Desa Sukamakmur setiap hari senin dan rabu

-       Desa Ciapus setiap hari Selasa Kamis

-       Desa Sukarja setiap hari Rabu dan Jumat

5.    Pemantauan dilakukan oleh petugas puskesmas, aparat Desa, aparat Kecamatan, Koramil, Polsek, dan Satpol PP

d.    Pencatatan dan Pelaporan

1.    Catat jumlah sasaran yang termasuk stunting

2.    Petugas gizi merekap jumlah sasaran yang dilaporan dari kader per posyandu dan merekap semua desa serta melaporkan ke Kepala Puskesmas

3.    Mencatat pengambilan susu setiap minggu oleh petugas puskesmas.

4.    Hasil pengukuran BB, TB, konsumsi susu, berjemur, dan berenang dilaporkan setiap seminggu sekali oleh kader

5.    Hasil kegiatan dilaporkan kepada pihak FFI setiap 2 minggu sekali.

6.      Evaluasi capaian inovasi