Inovasi
VIP Puskesmas Laladon
Pemberian makanan
tambahan (PMT) merupakan program perbaikan gizi dengan upaya peningkatan mutu
gizi konsumsi pangan sehingga berdampak pada perbaikan status gizi balita.
Makanan tambahan adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang
diberikan pada bayi atau anak diatas 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya
selain dari ASI (Depkes RI, 2000). Walaupun demikian bukan berarti bahwa
pelaksanaan PMT anak balita akan berjalan tanpa masalah, sebab itu perlu mendapat
perhatian dan adanya pengawasan dari pihak terkait .
Makanan tambahan
yang diberikan hendaknya terdiri dari bahan-bahan makanan yang ada atau dapat
dihasilkan setempat dengan mengutamakan bahan makanan sumber kalori dan protein
tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain. Menurut Departemen Kesehatan RI,
kualitas menu PMT dapat dinilai dari parameter yang meliputi nilai gizi
berkisar 200-300 kkal dan protein 5-8 gram, terdiri dari bahan makanan setempat
yang diperkaya protein nabati/hewani dan menggunakan resep daerah, disiapkan
dan dimasak dengan cara yang benar dengan kemasan yang menarik, aman dan
memenuhi syarat kebersihan serta kesehatan, serta tidak pahit dan disajikan
dalam bentuk sederhana dengan mengutamakan makanan basah daripada kering.
Sebagai tindak
lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran Kementrian
Kesehatan menjadi penggerak utama di mesyarakat dalam penanggulangan masalah
gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan penanggulangan masalah gizi, kekurangan gizi yang terjadi pada
kelompok bayi balita diatasi dengan menyelenggarakan penyuluhan pemberian
makanan tambahan pemulihan (PMT-P) berbasis bahan makanan lokal disesuaikan
dengan kondisi setempat.
Atas dasar hal
tersebut, Puskesmas Laladon membuat inovasi yang dikemas secara menarik dan
diberi nama VIP atau Varian MP-ASI yang merupakan kolaborasi Program Gizi dan
Promkes. Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat variasi menu MP-ASI sebagai
media edukasi jenis Makanan Pendamping ASI yang biasanya dilakukan di Posyandu.
Inovasi ini sabagai bagian dari upaya perbaikan gizi yang mendukung kegiatan
program Promosi Kesehatan dalam Upaya Kesehatan Perseorangan (UKM).