PENGGUNAAN IT SARUNG ROKOK

                                               


INOVASI SARUNG ROKOK PUSKESMAS CIOMAS

Hasil pendataan PHBS di wilayah Puskesmas Ciomas Tahun 2019 menunjukan capaian indikator tidak merokok khususnya di 3 tatanan (rumah, sekolah dan kantor) sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa paparan asap rokok masih cukup tinggi. Seluruh anggota yang berada di tatanan tersebut terpaksa menjadi perokok pasif ketika salah seorang anggota lainnya merokok di dalam lingkungannya. Mereka yang bukan perokok tetapi menghisap asap rokok (perokok pasif) juga memiliki resiko terkena penyakit yang mematikan. Selain berdampak kepada perokok, Asap Rokok Orang Lain (AROL) atau secondhand smoke juga mengakibatkan perokok pasif yang akan berpotensi terkena penyakit mematikan seperti kanker paru, penyakit jantung dan pembuluh darah, hingga kemandulan.

Angka pesakitan akibat AROL ini semakin melengkapi jumlah perokok aktif yang secara langsung menghirup puluhan zat karsinogen melalui puntung rokok yang mereka hisap. Untuk meminimalisir angka pesakitan akibat AROL khususnya paparan AROL di dalam rumah, sudah selayaknya masyarakat mampu mengintervensi orang lain yang ada di lingkungannya untuk tidak merokok di dalam ruangan dan saat bersama dengan pihak lainnya. Kemampuan masyarakat untuk membebaskan lingkungannya dari asap rokok perlu mendapatkan rangsangan dan motivasi. Rangsangan dan motivasi ini diharapkan mampu mewujudkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.

Berdasarkan permasalahan di atas, Puskesmas Ciomas menyikapinya dengan membuat terobosan baru dalam meningkatkan PHBS bebas asap rokok melalui inovasi SARUNG ROKOK (Sadar Ruangan Merokok). Kegiatannya dilakukan dalam bentuk upaya promotif untuk menggugah kesadaran masyarakat agara sadar ruang rokok yaitu tempat dimana mereka bisa bebas merokok dan dimana yang dilarang merokok, yaitu melalui penempelan stiker dilarang merokok di 5 tatanan PHBS setelah terlebih dahulu dilakukan penyuluhan di dalam dan di luar gedung tentang bahaya asap rokok bagi kesehatan.

Upaya sosialisasi bermedia tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan terutama bertujuan melindungi perokok yang pasif. Uniknya stiker yang ditempel didesain memiliki gaya komunikatif sehingga pembacanya dapat terpengaruh sikap dan tindakannya. Selain itu, keberadaan stiker bebas asap rokok merupakan media non verbal yang berfungsi sebagai pengingat dari aturan di larang merokok di tempat-tempat umum.